Ada 4 Alasan Jebolan Lulusan IT Tidak Berguna

4 Alasan Yang Membuat Kuliah IT Tidak Berguna,Setuju ?







(Artikel ini saya ambil dari sharing sites indodetik.com dimana yang menulis ini adalah Ragile Bekas programmer/analyst/developer/manager computer 1985-2000)

Gedung utama Korea Institute of Science and Technology (KIST)


Tahukah Anda mengapa kuliah Jurusan Komputer sia-sia belaka? Tahukah Anda mengapa sarjana komputer tidak lebih pandai daripada pedagang, programer dan teknisi komputer di pinggir jalan? Semua itu berawal dari salah kaprah tentang ilmu informatika dan teknik komputer. Banyak orang menyangka ketrampilan menangani peranti lunak dan piranti keras komputer hanya ada di bangku kuliah. Lalu dijadikan bekal untuk cari kerja. Nyatanya semua itu salah kaprah, kenapa?


Untuk menjawab pertanyaan sederhana itu mari perhatikan beberapa hal di bawah ini:


1).ORANG TUA MURID BUTA DUNIA KOMPUTER

Sejak awal 1990 banyak orang tua murid menargetkan anak jago komputer. Demi menyaksikan kehebatan mesin komputer merajai meja kerja. Anak anak pun berduyun ambil kuliah jurusan komputer. Pebisnis menyambut gembira dengan membuka akademi dan perguruan tinggi jurusan komputer. Tarian Iklan jurusan komputer menghembuskan mimpi mimpi indah. Seakan penyandang gelar diploma dan sarjana komputer adalah jaminan masa depan cerah. Nyatanya setelah lulus kuliah koq beda jauh, kenapa?
Karena hanya latah ikut-ikutan arus besar tanpa memahami dunia komputer yang sejatinya hanya alat mempermudah pekerjaan melalui bantuan teknologi.


2).TIDAK PERLU KULIAH AGAR TRAMPIL KOMPUTER

Ijinkan saya berbagi pengalaman pribadi. Jika ingin trampil komputer banyak cara: kursus 2 bulan atau belajar sambil jalan di tempat kerja. Lain lagi jika ingin berkarir di bidang komputer (IT/MIS/EDP). Setidaknya perlu waktu 2 tahun praktek langsung sebagai programer (piranti lunak/software) ataupun teknisi (piranti keras/hardware). Waktu 2 tahun itu di luar masa kuliah jika ambil jurusan komputer. Mengapa? Sarjana komputer lulusan Indonesia, Australi, Amerika sama sama cuma tau teori. Praktek NOL BESAR.
Kebetulan saya jadi programer sejak 1985. Jadi programer secara otodidak di kantor. Ketika itu saya bekerja sebagai Office Boy di perusahaan patungan Pertamina-Spinneys London. Kantornya di Gedung Patra Jasa lantai 14 Jakarta Selatan. Untuk meningkatkan pengetahuan dunia programming kemudian saya ambil kursus-kursus di samping baca-baca buku atas biaya kantor.
Sejarah membuktikan beberapa murid dan anak buah saya di kemudian hari adalah sarjana komputer. Baik lulusan Indonesia maupun lulusan luar negeri. Di antaranya ada puluhan manager dan eksekutif Eropa belajar komputer kepada saya. Mereka pekerja asing (expatriate) di Indonesia. Padahal saya bukan sarjana komputer.
Background saya? Tidak ada kaitan dengan teknik dan komputer. Saya jebolan sekolah guru SPG TEGAL 1981 dan Drop Out Fakultas Sastra Inggris UKI Jakarta 1983. Jadi Office Boy 1983-1984. Jadi programer secara otodidak sejak 1985. Tahun 1990 jadi system developer dan Manager MIS. Tahun 1991 saya ciptakan aplikasi sistem managemen perhotelan yang laku dijual kepada hotel-hotel chain. Salah satunya adalah Accor-Ibis Indonesia. Software bernama “FOSYS ” buatan saya bercokol di Ibis Cikarang sejak 1993-2010. Pada 1993 harga (price list) FOSYS berkisar 75 juta, 25% dari harga software import.
Kata orang-orang hotel FOSYS adalah software made in putra Indonesia yang pertama beredar di pasar software hotel management system / Front Office System. Beroperasi dengan PC sementara waktu itu masih jamannya mainframe.
Ciri khas FOSYS adalah tampilan ROOM-BOX inquiry. Tampilan kotak-kotak di layar komputer untuk baca status kamar sebagai ganti tampilan berupa listing. Sejak itu menjadi acuan umum para developer jagoan sistem hotel dalam dan luar negeri. Puluhan tahun saya ketemu programer dan user sistem reservasi perhotelan. Mereka sering tanya, bahas atau pamer kehebatan ROOM-INQURY. Mereka tidak tau si pencipta tampilan ROOM-BOX adalah saya (agil) bekas Office Boy yang otodidak jadi programer.
Pengalaman kocak juga pernah saya alami. Sekitar periode 1986-2001 saya jadi pengajar kursus private komputer untuk kaum profesional di perusahaan-perusahaan swasta nasional dan asing. Di antaranya di bidang Real Estate dan Penerbangan Swedia, semua di Jakarta. Karena waktu itu komputer dianggap mesin ajaib, eh banyak cewek melakukan approach kepada diri saya padahal tahu saya sudah beristri. Bahkan anak big boss ada nekat ngajak love affair. Mereka cantik-cantik, muda-muda dan tajir-tajir. Duh, ampun godaan hebat bener, hahahaha…


3).BANYAK SARJANA KOMPUTER TIDAK MAMPU JADI PROGRAMMER, HANYA JADI INSTALLATOR

Bukan rahasia lagi bahwa banyak sarjana komputer hanya tau teori. Bikin program aplikasi nol besar. Walaupun bisa bikin hanya mampu dioperasikan oleh diri sendiri, sering error, sulit dikembangkan. Mereka hapal Flow Chart, Alogaritma dan Diagram Data Flow tapi gagal menerjemahkannya dalam praktek programming. Jagankan bikin program untuk dijual secara umum, untuk dipakai di tempat kerja sendiripun tidak mampu. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu praktek langsung. Umumnya dua tahun untuk jadi programer handal.
Sebuah majalah khusus komputer Indonesia dua tahun lalu melaporkan hasil penelitian bahwa hanya sekitar 10% orang IT yang mampu jadi progmmer. Sisanya hanya jadi installator. Maksudnya hanya instal system Windows dan software lainnya. Ini beda jauh dengan era 1980an di mana pekerja IT/MIS/EDP 70% adalah programmer. Padahal bikin sistem sejak 2000 jauh lebih mudah karena tersedia ribuan library untuk source code (source program). Sedangkan pada era 1980an source code hampir 80% bikin sendiri. Ketika mesin komputer sangat sentitif (mudah error), barang baru dan aneh, hanya orang komputer yang dapat mengoperasikannya.
Sebaliknya banyak programer tanpa latar belakang pendidikan komputer. Dalam hal ini berlaku hukum” kuasai sitem sebelum Anda merancang sebuah sistem“. Misalnya jika Anda ingin membuat sistem akuntansi maka Anda harus pelajari sistem akuntansi: jurnal keuangan, arus kas, rugi-laba, neraca.
Mungkin sudah watak manusia ketika baru melek komputer, apalagi pegang ijasah dan gelar, terus petentang-petenteng menyangka diri sudah jago. Padahal dunia komputer meluputi banyak jurusan dan jenis ketrampilan. Misal programmer jagoan belum tentu pandai merangkai hardware, teknisi senior bisa jadi buta sama sekali tentang programming. Programming di sini saya maksud adalah merancang program dengan Progamming Language (bahasa pemograman) baik low-level maupun high-level, dari mulai Assembler, C, BASIC, dll.
SALAH KAPRAH: Banyak salah kaprah disangka jago bikin sistem dengan Microsoft-Excel sudah jadi programmer, ah itu kan cuma spreadsheet yang diprogram dengan Macro-coding. Atau jago ngehack (hacking/hacker) disangka pasti jagoan programmer - lho itu kan cuma merusak/mencuri bangunan sistem dari suatu lubang, bukan membangun sebuah sistem yang dibuat programmer untuk dinikmati umum. Programmer itu , setidaknya, merancang sistem dari nol hingga menghasilkan executable file (.exe) yang telah diuji oleh user, terbukti running well ketika diinstall dan implementasi, termasuk error handling, selama bertahun-tahun di tempat berbeda-beda.


4).SYARAT BERKARIR DUNIA KOMPUTER

Banyak orang tidak tahu bahwa untuk terjun ke dalam dunia komputer perlu syarat pokok sbb: kuat dalam ilmu pasti/matematika, kuat melek/begadang sampai pagi, suka seni. Orang bilang komputer adalah paduan antara ilmu pasti dan keindahan seni. Ilmu pasti karena berurusan dengan rancangan angka-angka dan logika yang harus tepat-akurat. Seni karena perlu imaginasi daya cipta bekerja di alam awang-awang untuk mewujudkan rangkaian imjinasi digital dalam batok kepala jadi nyata di layar komputer.
Syarat tambahan: siap-siap dicap sebagai orang gila karena kebanyakan orang IT adalah workaholik (gila kerja), susah diatur, eksentrik, suka ketawa sendiri di depan komputer, hehe…
Dengan uraian di atas maka saya berpendapat, mohon maaf, bahwa kuliah jurusan komputer di Indonesia lebih banyak sia-sia. Karena kebanyakan hanya latah, tidak paham syarat pokok berkarir di bidang komputer, gagal menjadi teknisi/programer handal, tidak menjamin dapat pekerjaan. Oleh karena itu hendaknya berpikir ulang jika akan ambil kuliah Jurusan Komputer. Dan jika terlanjur salah pilih masuk Jurusan Komputer maka tak ada kata terlambat untuk cabut dan pindah ke jurusan yang benar-benar Anda sukai/cintai.
Bagi Anda yang bingung ataupun tersinggung dengan artikel ini silakan periksa latar belakang Bill Gates si raja software pencipta MS-DOS dan MS-Windows system, dia cuma drop out dari Harvard University yang tidak tidak hubungan dengan pendidikan formal komputer. Inilah bukti pendidikan formal bukan segala-galanya apalagi sekedar tujuan untuk tidak gagap teknologi. Jika di Indonesia banyak iklan nipu Orang Tua Murid tentang Kuliah Jurusan Komputer, jangan heran deh…!
Sesungguhnya mencintai suatu ilmu/ketrampilan adalah separuh jalan menuju pintu-pintu sukses jika digeluti dengan sungguh hati.



KOMENTAR PEMBACA


Anonymous August 1, 2017 at 4:39 PM
koplo Reply

Saipul Muiz August 1, 2017 at 5:01 PM
Betul mas... Bagus artikelnya euy... Mampir lah ke website saya kali- kali.... Reply

hanep karnep August 1, 2017 at 5:06 PM
Coc an yu Reply

Anonymous August 1, 2017 at 5:31 PM
Saya lulusan Teknik Informatika, sekarang kerja di Sekolah Bisnis dan Management ITB. Saya sudah mengembangkan aplikasi e-Procurement "SENDIRIAN" dimana konsep ini belum ada di fakultas lain di ITB. Dan sekarang karir saya naik. Sebetulnya masalah rejeki bukan lulusan mananya, tapi lebih kepada kemauan, kerja keras, dan usaha mau kembali dari kegagalan. Mungkin lebih baik artikelnya lebih ditonjolkan inspirasi semangat anda yang bukan background IT tapi bisa berhasil di bidang komputer. Bukan lebih berkesan mayoritas lulusan IT itu tidak mampu. Banyak kok kawan saya yang bergelar IT kerja di luar negeri, dari proyek science sampai ke perusahaan teknologi terkenal dan mereka benar2 mempraktekan ilmuwan, karena mereka memang bertugas sebagai engineer. Terima kasih. :) Reply

Hasbi August 1, 2017 at 6:09 PM
setuju. bukan lulusannya. bukan jurusannya.
ini adalah bukti nyata bahwa rejeki dari Allah.
dan Allah Maha Kuasa memberi rejeki tanpa bisa dihalangi apapun termasuk background pendidikan baik IT maupun non-IT.
wallahu'alam.
Ya Allah bimbinglah kami...

Oka Irvian Sinaga August 1, 2017 at 6:19 PM
setuju saya gan..

Anonymous August 1, 2017 at 7:11 PM
Menurut saya penulis Artikel ini seperti Ikan Hiu yang berenang di lautan yang terbatas dan tidak melihat Lautan yang terbentang luas.
Kenapa? Karena penulis Artikel ini hanya melihat dari propeksi kehidupan yang ada di depan nya tanpa melakukan Survei atau Pengamatan, oleh karena itu dia tidak tau memang banyak orang yang Kuliah Lulusan IT tidak bisa membuat program walaupun mengerti tentang Flow Chart, Alogaritma dan Diagram Data Flow.
Tapi banyak dari - 100 orang IT/Programmer yang saya temukan sekitar 50% benar-benar niat untuk melanjutkan nya di dunia kerja secara praktek dan banyak juga seperti hanya bermain-main ketika Kuliah karena hanya mengincar Ijazah S1/Diatasnya.
Jadi jangan hanya melihat dari 1 sisi, tetapi lihat juga sisi lainnya karena tanpa mengetahui semua sisi tidak akan bisa mengerti tentang kejadian yang ada di sekitar kita.
Mohon maaf jika terdapat kata yang menyingung...
Thx...

ifanlumape August 1, 2017 at 7:16 PM
Setuju banget

Anonymous August 2, 2017 at 2:46 AM
Seharusnya Anda yg jadi penulis, lebih memotivasi. Dibandingkan dengan yg ini (penulis artikel ini serta sumbernya) lebih condong mengubur harapan dan semangat para pemula dan seperti menyombongkan diri sendiri.

Denny Darmawan August 2, 2017 at 5:30 AM
https://www.facebook .com /denny.darmawan.intr a/posts /1607156599334393 Sudah jangan debat baca 4 point ini

Anonymous August 3, 2017 at 7:56 AM
Saya setuju
Mas Helmi Blog August 1, 2017 at 5:44 PM
Bener banget gan Reply

Anonymous August 1, 2017 at 5:52 PM
Utk nomor 3 saya kurang setuju, karena factnya ga semua orang harus bisa ngoding jav,c dll. Karena programming itu bagian dari pemilihan, kalau orang milih bodang jaringan/ahli bidang jaringan?, kalau orang milih ahli bidang design/ahli bidang design?, atau kalau orang milih jadi teknisi/ahli teknisi? Gimana? Reply

web October 16, 2017 at 11:31 AM
Gua setuju gan
Anonymous August 1, 2017 at 6:29 PM
Lol Reply

Pioneer August 1, 2017 at 6:32 PM
Ada yg setuju ada yg tidak setuju terkait tulisan ini, menurut saya terlalu objektif dan tidak melihat kondisi lain yg ada diluar. Mudahnya, terlalu cepat untuk menyimpulkan . Reply
ferico deva August 1, 2017 at 6:34 PM
Sip artikel nya Reply

Firman August 1, 2017 at 6:35 PM
Bill gates malah menyarankan untuk kuliah: https://www.nytimes.com /2015/06/04/upshot/bill- gates-college-dropout- dont-be-like-me.html Reply
Anonymous August 1, 2017 at 6:39 PM
Hebat 1980-an jd programmer..kenapa kaya yang bangga2in diri sendiri ya?
Wah apalagi kalo kaya yang jelek2in latar belakang Jurusan IT.
"Programmer itu , setidaknya, merancang sistem dari nol hingga menghasilkan executable file (.exe)"
Kayanya mastah assembly,C,C ,C# nih...programnya hanya menjurus ke .exe Reply
Hadi Kaes August 1, 2017 at 6:39 PM
hahaha bener juga yak, teruskan tulis tulisan yang mengkritik untuk menyadarkan banyak orang ;) sukses terus! Reply

Rizky August 1, 2017 at 6:57 PM
Tulisan anda terlalu menyudutkan satu pihak dan membanggakan diri anda, bukannya saya tidak senang dengan kesuksesan anda, tapi bukan berarti juga semua orang IT (lulusan IT tidak mampu untuk melakukannya). Mungkin memang ada beberapa tidak dapat melakukannya, tapi apa IT cuma sekedar CODING ?
Banyak pula lulusan IT yang sudah sukses diluar sana,ilmu memang bisa di dapat dimana saja bukan hanya di bangku kuliah. Reply

Imam Ihsan August 1, 2017 at 7:03 PM
Jadi pandangan awan terhadap orang IT harus bisa bikin aplikasi, gitu ?
Reply

Asyifa Bilqish August 1, 2017 at 7:06 PM
Nyomot di kaskus Reply
Adnan Syafi'i August 1, 2017 at 7:09 PM
Artikel ini bisa membesarkan hati mereka yang suka dunia komputer tapi tidak bisa kuliah. Terima kasih atas sharing pengalaman dan motivasinya... Reply

Stefanus Candra August 1, 2017 at 7:37 PM
yang nulis kayanya bukan anak IT juga
Reply

Tixz August 1, 2017 at 7:41 PM
Mungkin artikel ini lebih mengkritik masalah semakin rendah nya kualitas lulusan it sekarang, bukan seperti lulusan taon 85 dulu, sekarang sudah banyak univ2 swasta yang lebih mengedepan kan kuantitas dari pada kualitas lulusan, jadi yaaaa, untuk lulus s1 sekarang itu jauh jauh jauh lebih mudah dr pada taon 85 dulu, kalo anak skrng bisa lulus sambil main dota, kalk anak dulu boro2 makan aja kadang lupa(cerita orang tua), NB. saya lulusan tahun 2012 Reply

Lemari Bajhuku August 1, 2017 at 7:45 PM
Jadi Programmer "BIASA" itu sebenarnya gampang, cuma Input, Output, Pemilihan dan Perulangan, inilah yang diajarkan di sekolah, melatih otak kita, nama pelajarannya logika algoritma, kalkulus. Tetapi kejadian di lapangan kerja sesungguhnya adalah, bagaimana cara kita mengolah 4 aturan tersebut menjadi sebuah "DESIGN" aplikasi yang baik, yang manageable, maintainable, solid dan memiliki durability yang tinggi. Ilmu ini tidak didapatkan dari sekolah, tp dari pengalaman kerja di lapangan, ketika seorang programmer "BIASA" seperti saya memegang project beberapa sekaligus dan akhirnya menjadi "BUKAN PROGRAMMER BIASA" itu merupakan perjalanan panjang. Namun kembali lagi, tetap harus sekolah dulu agar memiliki dasar sebagai programmer yang baik, biar logika dan matematikanya "jalan" Reply

enembe yehezkiel August 1, 2017 at 8:19 PM
Mungkin jadi pelajaran tersendiri bagi kami,agar tdk sj bergelar jurusan IT tapi kemauan untuk ilmunya benar2 terserap Reply

IMAM MAHASISWA IT (bukan programmer) August 1, 2017 at 8:46 PM
Mungkin salah judul kali ya. IT itu terlalu luas, sedangkan yang dibahas cuma seputar programming. mana Networknya? Security? Data manajemen? dan masih banyak lagi.
wajar jika tulisan sibapak seperti ini, orang dia lulusan guru SPG yang terpaksa jadi developer. setelah jadi developer seolaholah paling ngerti IT. mungkin judulnya harus diganti, soalnya bisa ngerusak citra lulusan IT Reply

Rahaper Aj August 1, 2017 at 8:58 PM
sbetulnya lulusan IT tidak hanya jadi programmer, IT banyak bidangnya mulai it support, it network, dan terkahir developer. karena dalam dunia kerja semua bidang kalau dijadikan satu itu tidak cukup untuk mengcover permasalahan pada perusahaan (kecuali perusahaan skala kecil). jadi ini terkesan menyepelekan lulusan it yg bukan programmer. Padahal mereka juga sangat berjasa dalam operasional perusahaan. saya komentar berdasarkan pengalaman dalam bekerja juga. dan saya juga programmer. Reply

Anonymous August 1, 2017 at 9:49 PM
Artikel goblok. Makanya kuliah IT biar tau betapa pentingny belajar dulu di kampus sebelum menjudge sembarangan Reply

willykk August 1, 2017 at 10:05 PM
IT itu terus berkembang, jadi punya sertifikat gak lama bisa expired. Plusnya ga akan kehabisan lahan pekerjaan, cuma klo mau sukses harus selalu bisa menguasai teknologi n beradaptasi dgn perubahan. Reply

Anonymous August 1, 2017 at 10:14 PM
Gubluk, apalagi poin ke 3nya. Emang IT diharuskan jago coding ya? Reply

Anonymous August 1, 2017 at 10:41 PM
Bill gates ga buat MS DOS mas. Author sotoy ya kayak gini nih. Semua opini asal jeplak.
Kalau mau koar-koar check fact dulu ya. Bill gates itu beli lisensi QDOS dari Seattle comp yang kemudian dia ganti jadi MS DOS buat ditawarkan ke IBM...
http://gizmodo.com/5825184 /bill-gates-spent-the-best- money-of-his-life-30-years- ago-today Reply

Dio Lan August 5, 2017 at 9:22 AM
Sepakat nih, dia beli lisensi os waktu masa" bertarung ama apple ...

zamroni August 1, 2017 at 10:51 PM
Saya kerja di principal/vendor. Sangat sulit mendapat engineer dari partner yang paham cara kerja sistem.
Kebanyakan hanya hapal cara instalasi, itupun hanya instalasi server, storage, router atau switch dan hanya untuk merk tertentu. Reply
Anonymous August 1, 2017 at 11:09 PM
Artikel ini mengandung bomb click.
Kalau anda sok tau banyak orang yg gak sepaham dengan anda.
Anda cari visitor kan?
Nih kita kasih klik iklan yg banyak. Reply

Muhammad Ali Akbar Huzain August 1, 2017 at 11:22 PM
Kayaknya penulisnya gagal paham sama cerita Bill Gates :v
Bill knp kuliah? karena dia pengen dapet ilmu, pengalaman, relasi yang kuat dari kampusnya.
Kemudian mengapa beliau drop out? karena beliau pengen fokus ke proyeknya dan merasa apa yang dipelajari di kampus sudah dia kuasai.
Siapa lagi yang mau jadi alasan biar ga kuliah?
Mark Zuckenberg? beliau kasusnya jg sama dengan Bill Gates, fokus proyek dan merasa bosan dengan pelajaran kampus yang sudah dia pahami semua. Dan kemudian baru-baru Mark menyelesaikan studinya yang dulu tidak rampung di Harvard :v Reply

Tyo Cyber August 1, 2017 at 11:43 PM
Ilmu komputer itu menurut ane selalu dinamis, ane masih ingat waktu Kuliah dulu, orang cuman bisa buat HTML Statis taun 2002-2006 udah dianggap mahir.
Intinya adalah fokus terhadap satu bahasa pemrograman, misal PHP ya udah PHP aja, sampe sekarang PHP masih digunakn buat Sistem Informasi / Server.
Sekarang udah zamannya android, well no problem tapi dari sekian banyak aplikasi yang pernah ane install, kebanyakan aplikasi tersebut lebih berbasis website / Hybrid.
Karena website / webview sampe sekarang masih tetap digunakan.
Agan malu pake Wordpress, Don't worry, toh banyak situs terpercaya yang masih pake Wordpress,
Framework juga oke. Reply

Anonymous August 1, 2017 at 11:49 PM
bodo amat Reply

Akhmad Riskon Biqi August 2, 2017 at 12:07 AM
komputer itu luas, hardware ,software, animasi,grafis,networking, audio,video,drafter,security sistem, cracker dll jurusan komputer tak selalu harus jadi programer... bisa juga guru komputer, bisa analis, bisa buka jasa servis,jasa gambar edit Reply

Ilham Muhammad August 2, 2017 at 12:41 AM
Wkwkwk tulisan dari jaman kapan ini, udah usang parah. Yang nulis lagi menyombongkan diri, tapi sayang pengetahuannya tentang ITnya tidak cukup luas. Reply

Irfan Wahyudin August 2, 2017 at 3:07 AM
Wah terus mas coding, bahasa pemrograman yg nyiptakan ilmuwan computer science. Itu bukannya orang akademisi ya? Kalo opini mas di atas, seperti mengesampingkan pentingnya adanya dunia akademis di bidang komputasi. Dan memangnya dunia komputasi cuma bergulat sama programming? Sependek pengetahuan saya banyak tuh ihihihi. Coba lihat gartner hype gih. Itu semua yg jadi hype produknya akademisi semua mas. Reply

Khairul Imam August 2, 2017 at 3:16 AM
Klasik.. over confidence..
Biasanya ngomong besar kayak gini mati2an sama crud doang.. Ilmu komputer itu.. Asudahlah.. Reply

tinju August 2, 2017 at 3:31 AM
ane kuliah di IT, tapi ga bsa coding hehe...
bener juga ya Reply
Mardianus Lambertus August 2, 2017 at 5:26 AM
terlalu Narsis juga ni orang. sampai2 ada kalimat love afair segala. apa hubunganya sih? halo bapak???? jangan men-generalisir. itu jalan hidup bapak.
lagian semua omongan si bapak belum bisa dibuktikan. coba deh nanti saya cek ke Hotel Ibis. intinya kalo lu udah ada passion di dunia IT ya sudah tekuni saja. entah itu melalui pendidikan formal atau formal. jadi, jangan mempengaruhi orang supaya menjahui pendidikan dibidang Komputer.
#Buatlah tulisan yang Kritis tapi berbobot bapak.
#Salam Programmer Indonesia. Reply

Denny Darmawan August 2, 2017 at 5:29 AM
https://www.facebook.com /denny.darmawan.intra/posts /1607156599334393 Silahkan baca ini Reply
rifan hidayat August 2, 2017 at 5:36 AM
aku kulia di jurusan IT,tp hanya sebagian kecil yang menyukai ngoding hehehe..
Reply

Anonymous August 2, 2017 at 7:47 AM
Typical indo = latah cuman buat gengsi.
kenalan saya ada orang indo kul di monash univ (computer science) gpa nya tinggi... balik indo minta dibukain BPR sama ortunya. Reply
Ai-Ketsu (Eternal|Love™赤人 勝俣) August 2, 2017 at 8:55 AM
ga heran klo laporan praktikum bnyk yg sering kopi paste /haha Reply

Anonymous August 2, 2017 at 1:52 PM
saran bang judulnya mohon konsisten ama gambar
ini judul artikel kuliah IT tapi gambarnya kuliah meme Reply

Anonymous August 2, 2017 at 3:46 PM
bikin harapan orang lain pupus, ngawur... Reply
Unknown August 2, 2017 at 8:45 PM
Kuliah jurusan komputer bukan hanya untuk menjadi programmer. Banyak sekali percabangan pekerjaan IT yang terkait dengan ilmu yang diberikan di perkuliahan. Menurut saya kembali ke esensi pendidikan yaitu memberikan dasar pengetahuan dan pola pikir yang sudah dijadikan kurikulum.
Dasar-dasar dari pengetahuan dan pola pikir ini diciptakan oleh praktisi-praktisi handal seperti Anda atau lebih baik dari Anda serta sudah dibuktikan digunakan pula.
Artinya kembali ke kuliah / lembaga pendidikan hanya menyediakan media untuk mempelajari pengetahuan tertentu dan dikembalikan kepada pelajarnya apakah ingin diperdalam atau tidak. Saya tidak tahu apa yang Anda ajarkan (materi) tapi kalau memang yang Anda berikan adalah ilmu praktis maka seharusnya dasarnya sama atau hampir sama dengan yang disuguhkan oleh perkuliahan.
Mindset yang harus di rubah adalah "karena senang main game, maka jurusan komputer cocok untuk saya". programming (apps maupun game) juga hanya benua besar di tengah bentangan samudra luas. Ada benua dan daratan besar lain di IT. Reply
rizky andro August 2, 2017 at 10:46 PM
Btw saya baru jadi maba TI,berarti nggak guna kah saya kuliah jurusan TI? Reply

IDewa Gs August 3, 2017 at 1:44 AM
GA ah buktinya kawan ane yg IT kerja di bidang IT juga... artikelnya membuat pesimis orang aja :( noob ... saran buat artikel yang memotivasi... inget rezeki ga akan kemana jika anda sombong akan hilang rezeki anda... Reply

Budi Rahardjo August 3, 2017 at 5:06 AM
menurut saya sekolah IT masih perlu. ini tulisan saya ...
https://rahard.wordpress.com /2014/10/31/perlukah-sekolah/
Reply

Mahmud Pandowo August 3, 2017 at 5:04 PM
Artikel ente buruk kali.
Terlalu menyepelekan begitu saja.. tidak semua yang anda katakan itu semua nya benar..
Mnurut ane hati hati kalau ngomong. Jgn asal bacot. Reply
download film full movi August 4, 2017 at 8:25 PM
Semua yang niatnya pengen belajar pasti ada gunanya kok mas... :) Reply

Anonymous August 5, 2017 at 6:21 PM
#etaterangkanlah
Reply

saiful amri August 6, 2017 at 5:34 PM
Penulisnya kurang piknik nih, dunia it nggak harus berkutat di perkodingan , banyak profesi lain yang lebih menjanjikan daripada jadi progammer ,misal menjadi seorang digital marketer dan masih banyak lagi,
Out of the box dong ,, sempit amat cara berfikirnya :v Reply

Iin August 7, 2017 at 11:24 PM
Emang sih ga guna jurusan IT klo mikirnya pake pola pikir kayak ente yg sempit.
tapi coba ente bayangin, seandainya Bill Gates ga ketemu Paul Allen yg dari jurusan IT apa mungkin mereka bisa membuat Microsoft sukses kayak sekarang?
Apa mungkin Steve Jobs mampu membangun raksasa Apple klo dia ga ketemu Steve Wozniak yg dari jurusan IT?
think about it gan...
ga semua nya bisa dipikir pake cara pikir ente. mungkin ente termasuk seperti Bill Gates yg ga perlu kuliah IT tapi udah jago programming. tapi ya balik lagi, Bill Gates bangun microsoft ga sendiri... ada rekan2 nya yg dari jurusan IT. klo cuma buat kerja jadi kuli programmer ya bener kata ente, ga perlu kuliah IT...
Reply

wahyu frans m September 13, 2017 at 10:23 PM
Menurut saya artikel tersebut ccd dalam menjelaskan lulusan IT. Sebenarnya yang menjadi faktor utama adalah Universitas/institut terlalu mengejar akreditas/penilaian yang ditentukan pemerintah, tapi tidak memikirkan mahasiswanya kalau sudah lulus itu bagaimana/ dalam bekerja gimana. Reply

AllinOne - ifulsuleman October 16, 2017 at 4:24 AM
nyari bom click nih, nih saya kasih 1000x Reply
Anonymous October 16, 2017 at 4:52 AM
Coba dibandingkan banyaknya orang lulusan IT yg bekerja dibidang IT dengan orang bukan lulusan IT yg bekerja dibidang IT, lebih banyak mana? Reply

arie faizal October 16, 2017 at 5:03 AM
Trus bgmna dengan pengusaha sukses yg ga prnah sekolah ekonomi atau Politikus sukses yg backgroundx dri militer??
Setau sya sekolah it ga melulu hrus expert di koding2an...stidakx paham manajemen IT..sekolah hnya media tpi segala sesuatux kembali ke muridx..klo dasarx cuma ikut2an atau bukan pasionx ya psti endingx salah pilih jurusan Reply

Anonymous October 16, 2017 at 7:59 AM
beberapa temen gw yang programmer sekarang jualan, capek ngoding katanya.
lagian IT luas ga cuma ngoding.
Reply

willykk October 16, 2017 at 7:04 PM
Hmm, trus gimana kyk sy programmer udah kerja di perusahaan 5 thn, pakenya VB6 terus, sementara pake class yg diprotek ga dapet source codenya jadi ga bisa dikembangin, mentok2 pake VB.net itupun jarang2 dipake.
Sementara perush. Lain banyak yg jarang pake VB6 lagi, banyaknya PHP, java, dll.
Mulai nyesek n stuck juga Reply

Adi Trava October 16, 2017 at 7:57 PM
Pengalaman saya, saaya memilih programmer2 yang setidaknya lulusan S1. Informatika OK, ato jurusan2 yang membentuk pola berfikir yang sesuai dengan programming, misalnya Matematika. Menurut saya pribadi sih menangnya programmer lulusan S1 dibanding yang otodidak ato SMK justru di pola pikir matematisnya. Informatika kan juga belajar matekatika diskrit. Kalo bahasa pemrograman ya tinggal menyesuaikan sedikit. Kenapa banyak lulusan komputer/informatika gagal jadi programmer, saya kira karena memang pola berfikir dia memang dasarnya gak cocok. IMHO lho ya. Salam kenal buat semua. Reply

rie stiawan October 16, 2017 at 8:33 PM
Sayapun malu ketika bertemu dengan seorang teman yg hanya lulusan Madrasah Aliyah dan lebih jago komputer dibandingkan dg saya dari lulusan jurusan komputer..




Anda selalu sibuk seharian kerja, capek, pegal, stres relaksasi silahkan KLIK DISINI !




Bermasalah dengan kesehatan (khusus kewanitaan) rahim turun, kengser, terbalik, menyembul keluar, kesuburan sakit berat atau ringan GARANSI SEMBUH terapi pijat KLIK DISINI!!!


BERJUANG HAMIL TETAPI BELUM ADA HASIL? Ini solusi terapi pijat kesuburan, Insah Allah segera mempunyai keturunan, Bahkan puluhan menanti terapi pijat KLIK DISINI!!!


Sumber Info